PENDAHULUAN
Pada suatu pekerjaan di mana pun dan kapan pun kita akan bekerja di pastikan semua itu menaggung resiko. Bahkan tidak hanya pekerjaan saja yang menaggung resiko dalam pengerjaanya. Seperti dalam berolahraga pun menaggung resiko terluka atau pun sampai ada yang meninggal dan demikian pula dalam suatu pekerjaan ataupun penaggulangan bencana seperti di merapi atau pun di mentawai bahkan sampai tsunami aceh yang akhir-akhir ini seakan-akan manyadarkan kita tentang pentingnya suatu MANAGEMENT RESIKO dalam penaggulangan suatu masalah di suatu kehidupan,pekerjan ,olahraga dan sebagainya.Peran penting managemen resiko itu ternyata sangat riskan dan sangat harus kita terapkan dimana pun kita bekerja,berolahraga,bahkan hingga menjalani kehidupan sehari-hari. Demi menghindari dari sesuatu yang tidak kita inginkan.
PEMBAHASAN MASALAH
Manajemen resiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman. suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan dan pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen resiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen resiko (manusia, staff, dan organisasi).
Dalam perkembangannya Resiko-resiko yang dibahas dalam manajemen resiko dapat diklasifikasi menjadi
* Resiko Operasional
* Resiko Hazard
* Resiko Finansial
* Resiko Strategik
Dengan ini menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan Manajemen Resiko Terintegrasi Korporasi (Enterprise Risk Management).
Manajemen Resiko dimulai dari proses identifikasi resiko, penilaian resiko, mitigasi,monitoring dan evaluasi.
Secara umum resiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan. Bagaimana jika kemungkinan yang dihadapi dapat memberikan keuntungan yang sangat besar sedangkan kalaupun rugi hanya kecil sekali? Misalnya membeli undian loterei. Jika beruntung maka akan mendapat hadiah yang sangat besar tetapi jika tidak beruntung uang yang digunakan membeli loterei relatif kecil.Apakah ini juga tergolong Resiko? jawabannya adalah hal ini juga tergolong resiko. Selama mengalami kerugian walau sekecil apapun hal itu dianggap resiko.
Resiko dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk :
1. resiko spekulatif, dan
2. resiko murni.
Resiko spekulatif
Resiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian.
Resiko spekulatif kadang-kadang dikenal pula dengan istilah resiko bisnis(business risk). Seseorang yang menginvestasikan dananya disuatu tempat menghadapi dua kemungkinan. Kemungkinan pertama investasinya menguntungkan atau malah investasinya merugikan. Resiko yang dihadapi seperti ini adalah resiko spekulatif. Resiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat menimbulkan kerugian.
Resiko murni
Resiko murni (pure risk) adalah sesuatu yng hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh adalah kebakaran, apabila perusahaan menderiat kebakaran,maka perusahaan tersebut akan menderita kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran. Dengan demikian kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan, kecuali ada kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud tertentu. Resiko murni adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu cara menghindarkan resiko murni adalah dengan asuransi. Dengan demikian besarnya kerugian dapat diminimalkan. itu sebabnya resiko murni kadang dikenal dengan istilah resiko yang dapat diasuransikan ( insurable risk ).
Perbedaan utama antara resiko spekulatif dengan resiko murni adalah kemungkinan untung ada atau tidak, untuk resiko spekulatif masih terdapat kemungkinan untung sedangkan untuk resiko murni tidak dapat kemungkinan untung.
KESIMPULAN
Ternyata jika di lihat semua yang kita lakukan itu mananggung resiko. Seperti yang tertera di bab pembahasan tadi semua itu sudah termasuk resiko spekulatif dan murni,maka dari itu sangat pentingnya management resiko harus kita terapkan dalam kehidupan yang kita jalani dan juga dalam mengelola suatu perusahaan dan sebagainya. karna dengan management resiko setidaknya kita dapat mengurangi sesuatu yang merugikan dan yang tidak di inginkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_risiko
0 komentar:
Posting Komentar